Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua
tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.

Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya
Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.
Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:
• dua bidang horisontal pada bangunan
• lantai bangunan yang berbeda
Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama.
Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" ,
memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponen-komponen dari tangga antara
lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing),
nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade).
Tangga merupakan suatu sambungan
yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu,
pasangan batu, baja, beton bertulan dll.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah
menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu
menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1. Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara
pegangan tangan dengan dinding.
3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4. Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan
di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.
5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus
dan bebas dari serpihan.
6. Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan
tidak kurang dari dua puluh derajat.
7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang
menonjol.
1.
Konstruksi tangga
kayu,
untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu
ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi
dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi.
Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh
beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi
serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena
kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.
2. Konstruksi tangga baja, biasanya
digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya
terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen
seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini
kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat
proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.
3. Konstruksi
tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2
(dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah
tinggal, pertokoan.
Tangga dengan konstruksi cor beton
mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya
membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau
hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja.
4. Konstruksi
tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan
dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam
penempatannya.
5. Eskalator,
Eskalator adalah salah satu
transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari
tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang
berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar